Headline News :

Jumat, 11 Juni 2010

Catatan Harian, Catatan Masa Depan

Verba volent, Scripta manent. (Perkataan akan hilang. Tulisan akan dikenang)

Beruntunglah mereka yang memiliki catatan harian. Sebuah tulisan ringan tentang apa yang mereka lakukan. Seharian. Orang yang telah menulis catatan harian, berarti telah menulis sejarah hidupnya sendiri. Kita bisa tahu apa yang telah kita lakukan, apa yang sedang kita lakukan, dan apa yang akan kita lakukan.

Orang yang tak menulis catatan harian akan bingung jika diberi pertanyaan, “Apa saja yang Anda lakukan selama hidup?”. Jika memberi jawaban, biasanya sangat umum. “Saya sudah menjadi direktur”. “Saya sudah menjadi koruptor”. “Saya sudah ini.. iitu…”.

Jawaban over generalist Ini lahir karena mereka tidak memiliki “jejak historis” kehidupan mereka sendiri. Tidak memiliki ‘milestone’. Mereka tidak pernah mau menjadi sejarah. Karena tidak ingin belajar dari sejarah. Zaman sejarah dimulai ketika manusia mengenal tulisan.

Saya tak akan menjelaskan Anne Frank, Soe Hok Gie, atau Ahmad Wahib (orang-orang yang mendorong saya menulis catatan harian), tapi just share kenyataan empiris yang telah saya alami. Menurut saya, menulis catatan harian memiliki tiga manfaat utama:

(1) Reflektif (emotional healing)

Sedang jengkel? Bad mood? BeTe? 4l@y? tulis saja! Apapun perasaan kita. Dengan menulis, kita mengurangi ketegangan emosional yang masih berada dalam pertarungan personal. Fungsinya hampir seperti curhat, tapi ternyata “kertas lebih sabar dari manusia” kata Anna Frank.

“Menuliskan rasa marah, harapan, ketakutan, kecemburuan bisa mencegah anda dari menguburkan emosi anda dalam-dalam, yang menyebabkan emosi itu sulit diraih kembali. Penggunaan huruf besar, tanda seru, atau kata sifat saat menulis buku harian merupakan cara anda berteriak tanpa harus membangunkan tetangga”. (Laurel Schmidt)

Dengan menulis apa yang kita rasakan, kita mencoba memahami perasaan yang kita rasakan. Jika Anda sedang marah, coba tuliskan kemarahan Anda. Kepada siapa, kenapa, dan segala hasrat terpendam Anda. Lalu coba baca lagi! Saya yakin Anda akan merasa lebih baik. Tak jarang saya malah tersenyum-senyum sendiri.

(2) Informative

Fungsi ini saya pergunakan untuk mencatat SEGALA HAL yang menarik. Bisa resume (bukan mesume) buku, artikel majalah playboy, kutipan data BPS, sampai sampul minyak goreng Filma. Apa saja! Catatan harian bagi saya berfungsi seperti kulkas. Kita memasukkan bahan, untuk kemudian digunakan memasak dikemudian hari. (saya percaya menulis itu seperti memasak).

Hampir semua kutipan data/buku dari notes saya berasal dari catatan harian. Ketika menemukan sesuatu yang menarik, saya masukkan saja di kulkas catatan harian. Entah kapan dibutuhkan, setidaknya kita sudah mengawetkan. Tinggal menghangatkan.

(3) Transformative

Saat Erin Gruwell tiba di ruang 203, Woodrow Wilson High School di Long Beach, California. Musim gugur 1994. Dirinya berhadapan dengan “kelas ideal”. Murid nakal, bermasalah, prestasi akademis jeblok, narkoba, perkelahian, sampai catatan rapor criminal.

Apa yang Erin lakukan? MENULIS. Ia meminta setiap muridnya untuk MENULIS. Sebuah diary sederhana yang diisi saat pulang. Bebas. Apa saja. Asal tulis. Hasilnya sungguh mencengangkan. Murid-murid Erin sadar bahwa mereka telah menyia-nyiakan kehidupan mereka sendiri. Mereka mulai menata diri, menghadapi kenyataan, menyongsong masa depan.

Kumpulan tulisan yang dirangkum dalam The freedom writers diary (sudah di-film-kan). Kumpulan tulisan catatan harian ringan yang telah mengubah kepribadian.

Saran: Catat sekarang juga!!!

Apakah kita sudah terlambat untuk memulai menulis catatan harian? TIDAK. Tak ada kata terlambat bagi mereka yang segera berbuat. Mulai saat ini, bawalah notes kecil. Saya kurang prefer mencatat di HP (ribet dan kurang cepet, hp saya bukan smart phone yang bisa corat-coret sambil menggambar peta konsep).

Tulislah ide begitu terlintas dikepala (itulah fungsi notes kecil). Karena saat itu kita saat sedang mengalami “flow”. Suatu keadaan dimana kita memiliki energi tinggi tapi singkat. (Prof Mihaly Sikszentmihalyi, penulis Creativity flow and Psychology of Discovery and Invension).

Saya yakin Anda pernah mengalami perasaan “menggebu”. Saat Anda merasa ada sesuatu yang menggelora di dada dan kepala. Jangan tunda, segera tulis! Karena jika anda kehilangan “flow”, bersiaplah menghadapi keadaan “blank”.

Coba biasakan saat malam, sepulang kerja/kuliah, duduklah sebentar. Tulis APA SAJA yang terliintas dikepala. Baik pengalaman, pengetahuan, atau sekedar gossip-gosip tak penting. Tak lupa notes-notes kecil tadi direkap saat malam/pagi (kebiasaan saya).

Lalu tulis kebaikan apa yang telah kita lakukan, keburukan apa yang tadi kita lakukan, dan kebaikan apa yang INGIN kita lakukan esok hari. Tak lupa saya selalu menulis ‘quotes of the day’ untuk menutup catatan harian.

Bisnis Modal Catatan

Mari meniru seorang pengacara di Amerika Serikat. Seorang businessman bermodalkan “catatan kecil”. Dilacinya ada ‘list investasi’. Setiap terlintas ide, langsung ditulis. Segila apapun ide itu, setidak rasional apa pun itu, sesulit apa pun ide itu, ide tetaplah ide! Sesuatu yang mahal dan susah dicari.

Coretan yang membuatnya menjadi direktur puluhan perusahaan. Bermimpi punya balon udara zeppelin: General Air Service, penerbangan mimpi yang melayani NY dan Chicago. Kata ‘udang’ berarti Witham Brothers Inc. Konsep “emergency fleet corp” bercerita tentang pengangkutan barang di pantai timur dan barat lewat Panama dimasa perang.

Lalu ada gagasan menanam dan memanen 10-15rb hektar pinus. Rencana sederhana menjual space iklan di taksi New York. Tak ketinggalan keingingan membangun “National Resort Inc”, resor di Lake Placid, New York dan Georgia.

Pengacara yang rajin menulis catatan harian kecil itu adalah Franklin Delano Roosevelt, presiden AS yang terpilih 4x!!!!.

Kita adalah apa yang kita tulis.

Pada awalnya kita menulis catatan harian, tapi pada akhirnya catatan harian yang menulis kita!!!

0 komentar: